Apa
Yang Dimaksud Hidroponik?
Dilansir dari laman wikepedia, Hidroponik atau
Hydroponic adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti
air dan ponos yang artinya daya.
Hidropinik dalam dunia pertanian dikenal juga dengan istilah
budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah atau disebut soilless culture.
Jadi dapat kami simpulkan pengertian dari hidropnik adalah salah
satu budidaya tanaman dengan memanfaatkan air namun tidak menggunakan media
tanah dalam rangka untuk menekankan pada kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Dalam kajian bahasa, hydro memiliki makna air
sedangkan ponos artinya kerja. Jadi, apabila kita artikan secara bahasa.
Hidroponik adalah suatu cara membudidayakan tanaman flora dengan lebih menekankan terhadap pemenuhan
kebutuhan nutrsi tanaman atau lebih simpelnya bercocok tanam tanpa media tanah
melainkan dengan air.
Sistem hidropnik dilatar belakangi terhadap tingginya animo
masyarakat akan sangat pentingnya kebutuhan pupuk bagi perkembangan tanaman.
Bagaimana Sejarah Munculnya
Hidroponik?

Pada buku yang berjudul Sylva Sylvarum
karangan Francis Bacon yang dicetak tahun 1628 menyebutkan bahwa awal mulanya
bercocok tanam dengan sistem tanpa menggunakan media tanah adalah tahun 1627.
Di tahun tersebut teknik
budidaya dengans istem hidroponik menjadi penelitian yang sangat populer.
Kemudian 77 tahun setelahnya seorang bernama John Woodward melakukan ekperimen
budidaya air dengan spearmint.
Dia menyatakan bahwa tanaman
yang tumbuh dengan media air kurang murni lebih baik dari tanaman yang tumbuh
dengan air murni.
Lalu pada tahun 1842, dua
orang berkebangsaan jerman Julius von Saches dan Wilhem Knop menyusun 9 daftar
elemen yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.
Dan tidak lama setelah itu
yakni tahun 1859-1865 penggunaan sistem tanam tanpa menggunakan tanah mengalami
perkembangan yang sangat signifikan.
Teknik ini merupakan suatu
teknik dalam membudidayakan tanaman yang lebih menekankan pada kebutuhan
nutrisi bagi tanaman. Sehingga dengan model ini menjadi suatu standar
penelitian dan sebagai sebagai teknik pembelajaran.
Dewasa ini Solution cukture merupakan
sutau teknik media tanam tanpa menyediakan unsur hara melainkan.
Belum ada berselang 1 abad
yakni pada tahun 1929, Seorang peneliti asal Universitas California
bernama William Frederick Gericke secara resmi mempromosikan Solution culture
sebagai solusi untuk menghasilkan dan membudidayakan tanaman pertanian.
Akan tetapi awalnya dia
menyebutnya dengan istilah aquaculture (budidaya perairan) namun nama ini
ternyata sudah populer dalam pembudidayaan hewan air.
Pada eksperimen perdananya
dia melakukannya pada tanaman tomat yang mampu tumbuh menjalar setingggi 25
kaki di belakang rumahnya. Dia memanfatakan larutan nutrient sebagai mineral
selain tanah.
Jadi istilah hidroponik
pertama sekali dipopulerkan oleh peneliti Universitas California yakni William
Frederick Gericke sebagai cara bercocok tanam dengan menggunakan air.
Dalam perkembangannya teknik
dengan sistem hidroponik banyak dilakukan hanya dalam segala kecil sebagai hobi
atau sekedar kesukaan di masyarakat khususnya Indonesia.
Namun tidak sedikit juga
telah mengkomersilkan hasil tanaman hidroponik ini. Tetapi
mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomis.
Adapun jenis tanaman yang
sering dibudidayakan dengan sistem hidropnik yakni paprika, tomat, timun
jepang, melon, terong dan selada.
sayangi diri kita dengan mengkonsumsi sayuran sehat bebas pestisida kimia
BalasHapus